UNIMUS | Rembang (27/11/2015), Tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah (Unimus) terdiri dari Dr. Eny Winaryati, M.Pd (Ketua Peneliti), Dr. Sri Haryani, M.Si, Setia Iriyanto, SE., M.Si, dan Ahmad Faturrohman, M.Kom, telah mengadakan kegiatan SOSIALISASI MODEL PEMBELAJARAN “WISATA LOKAL” BERBASIS POTENSI DAERAH KABUPATEN REMBANG. Kegiatan terselenggara atas kerjasama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unimus dan Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, dan dibuka oleh Kepala Dinas Kabupaten Rembang, Bapak. Drs. Nur Effendi, M.Pd.
Peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi sebanyak 85 orang dengan rincian: Kepala Sekalah SMP, SMK, SMA, Kepala UPTD, Pengawas sekolah, Kandepag Kabupaten Rembang, dan beberapa Dinas tingkat Kabupaten. Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan (R&D) Model Pembelajaran “Wisata Lokal” Berbasis Potensi Daerah.
Model pembelajaran “Wisata Lokal” dikembangkan didasarkan pada penggalian keberagaman potensi daerah yang dikemas dalam bentus poster dan web. Alamat web dapat diakses melalui: http://indonesia.unimus.ac,id. Melalui kedua media di atas peserta didik dan guru menggali, memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi lokal daerah sebagai laboratorium dan sumber belajar. Hal ini selaras dengan UU no 20 tahun 2003, permendikbud nomor 23 tahun 2006, dan kurikulum KTSP serta Kurikulum 2013.
Pasca kegiatan sosialisasi akan ditindaklanjuti dengan PEMBENTUKAN TIM FASILITATOR MODEL yang diikuti oleh guru dari berbagai tingkat pendidkan. Tim Fasilitator inilah yang ke depan akan menjadi totur dan tangan panjang Tim Peneliti dari Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). Harapannya agar model dapat disebarluskan pada seluruh sekolah di wilayah kabupaten Rembang, dan tidak menutup kemungkinan menjadi tutor sebaya pada guru di wilayah (kabupaten/kota) di Jawa Tengah. Pada tahun 2016 model akan dikembangkan di kabupaten Temanggung, kabupaten Pekalongan, dan salah satu kabupaten di DIY serta Jawa Timur. Jika berdasarkan hasil penelitian pengembangan (R&D) ini diperoleh data efektif untuk digunakan, pada uji tahap delifery, maka model akan dikembangkan secara luas pada seluruh wilayah Jawa Tengah dan selanjutnya pada seluruh wilayah (Kabupaten/kota) di Indonesia. [EWY]